KANALHUKUM.CO. Tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi berhasil diidentifikasi oleh tim dokter gabungan. Proses identifikasi dilakukan dengan mencocokan DNA, sidik jari, data gigi, dan barang pribadi milik korban.Polres Metro Bekasi Kota akan menjadwalkan pemeriksaan orang tua korban remaja meninggal tersebut.
“Pukul 15.00 tadi, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi lima jenazah. Kami menggunakan berbagai metode seperti tes DNA, sidik jari, data gigi, ciri medis, dan juga barang-barang pribadi milik korban,” jelas Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Pol. dr. A. Nyoman Eddy Purnama Wirawan(26/9).
Brigjen Pol Nyoman menyebutkan bahwa Lima jenazah yang teridentifikasi pertama adalah Muhammad Farha. Laki-laki 2o tahun ini warga Gang Makam Perdurenan, RT 01/RW 02, Kelurahan Perdurenan, Mustika Jaya, Bekasi. Kemudian Rizki Ramadhan yang berusia 15 tahun. Ia merupakan warga Ciketing Selatan, Cipete, Bantar Gebang, Bekasi.
Jasad ketiga teridentifikasi bernama Ridho Darmawan. Laki-laki berusia 15 tahun ini adalah warga Kampung Gedung Gede, RT 03/RW 016, Cikeang, Tambun Selatan, Bekasi. Menyusul kemudian Resky Dwi Cahyo yang merupakan laki-laki (16), warga Ciketing Selatan, Ciketing, Bantar Gebang. Adapun yang terakhir adalah Vino Satriani. Laki-laki Kampung Kelapa Dua, Perdurenan, Mustika Jaya ini berusia 15 tahun. “Kami pastikan seluruh jenazah yang ditemukan sudah teridentifikasi dan siap diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses lebih lanjut,” jelas Nyoman
Menjadwalkan Pemeriksaan
Sebelumnya polisi mengidentifikasi dua dari tujuh mayat yang ditemukan di Kali Bekasi pada Minggu (22/9). Pertama adalah Muhammad Rizki (19) warga Kelurahan Bojong Menteng Rawa Lumbu, Kabupaten Bekasi. Kedua bernama Ahmad Davi (16) warga Bantargebang, Kota Bekasi.
Sementara itu Polres Metro Bekasi Kota akan menjadwalkan pemeriksaan orang tua korban remaja meninggal di kali usai adanya pembubaran massa hendak tawuran. “Kita akan meminta keterangan dari pihak keluarga,” ungkap Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/24).
Ia menjelaskan, pemeriksaan itu dilakukan guna mengetahui awal mula para remaja tersebut pergi. “Kami, ya dari pihak-pihak keluarga yang memang dari ketujuh jenazah itu kami akan lakukan pemeriksaan untuk mendalami mungkin terkait tujuh jenazah itu bagaimana sebelum mereka pergi ke lokasi tersebut,” jelasnya.