kanalhukum.co. Setidaknya ada 2.787 posko Polri selama Operasi Ketupat 2023. Posko yang terdiri atas pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu tersebar pada beberapa titik seluruh wilayah Indonesia
hal tersebut dikemukakan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo saat gelar pasukan Operasi Ketupat 2023 di Silang Monas. Kapolri kemudian menjelaskan dari 2.787 posko tersebut terdiri atas 1.850 pos pengamanan (Pospam), 713 pos pelayanan (Posyan) dan 217 Pos terpadu.
“1.850 pos pengamanan berfungsi untuk pusat informasi pengaturan lalu lintas dan rekayasa lalu lintas, serta memastikan keamanan maupun tersimpan pada objek pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya,” kata Sigit pada hari Senin (17/4)
Kemudian, posyan berfungsi untuk tempat istirahat pengemudi, menajemen rest area, pelayanan kesehatan, pemberian takjil gratis dan berbagai pelayanan lainnya. Sedangkan pos terpadu berfungsi untuk pusat kendali operasi serta terintegrasi bersama pemangku kepentingan (stakeholder) terkait. “Di Pos terpadu ini dilengkapi dengan command centre,” katanya.
Adapun posko operasi terpusat di NTMC Polri. “Posko tersebut didukung dengan berbagai kemampuan sehingga setiap perkembangan situasi di lapangan, bisa terpantau secara real time,” paparnya.
Operasi Ketupat melibatkan 48,261 personel gabungan
Dalam Operasi Ketupat 2023 ini melibatkan 148,261 personel gabungan. Adapun pihak yang terlibat tidak hanya TNI, Polri saja tetapi juga kementerian terkait, BNPB, BMKG, Basarnas. Selain itu ada Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, Satpol PP, dinas perhubungan, dinas kesehatan, pramuka dan mitra Kamtibmas lainnya. Seluruh personel yang terlibat disebar bertugas di 2.787 posko yang telah dibentuk.
Sedangkan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas utamanya di jalur arteri, Polri telah memetakan 125 titik rawan gangguan. Pada titik-titik tersebut ditempatkan personel guna melakukan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (Turjawali). Personel tersebut juga melakukan rekayasa lalu lintas seperti pemberlakuan ganjil-genap, one way, penutupan u-turn (putar balik) serta penyiapan jalur alternatif.
Sementara itu Asisten Operasi Kapolri (Asops) Kapolri Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendy mengatakan titik-titik kerawanan tersebut telah didirikan posko pengamanan, pos pelayan dan pos terpadu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. “Titik-titik sudah dipetakan, dan sudah didirikan posko-posko dan rekayasa lalu lintas,” kata Agung.