KANALHUKUM.CO Pada awal tahun 2024 ini sebanyak 20 Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) mengikuti Program Zemi. Program kolaborasi antara Polri dan JICA jepang ini memberikan kesempatan kepada peserta mendalami topik tertentu yang lebih mendalam terkait pemolisian masyarakat seperti yang ada di Jepang.
Menurut Direktur Program STIK Polri Brigadir Jenderal Polisi Nurul Azizah, 20 anggota Polri tersebut merupakan siswa Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Angkatan 81. “Kelas Zemi dapat membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bidang studi mereka dan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif serta kolaboratif,” kata Nurul.
Nurul menambahkan pada Program Zemi ini selain mempelajari tentang kultur kepolisian atau budaya juga menambah kemampuan memecahkan masalah. Untuk pengajarnya sendiri ada yang dari Kepolisian Jepang, Polri dan Kementerian Luar Negeri. “Program Zemi ini memungkinkan interaksi lebih intensif antara mahasiswa dan pengajar, memfasilitasi diskusi mendalam, dan memberikan ruang bagi penelitian yang lebih fokus,” ujarnya.
Nurul menyebut program kolaborasi ini sangat membantu mahasiswa STIK Polri mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bidang studi yang diambil. Selain itu juga memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif serta kolaboratif. Hal itu arena referensi Kelas Zemi adalah artikel, jurnal presentasi, diskusi kelas, pendekatan praktis, dan pendekatan akademis.
Program Zemi
“Selama mengikuti program Kelas Zemi, pembelajaran dilakukan di Kampus STIK, Jakarta, sebanyak 10 kali pertemuan. Nanti setiap tahun akan ada studi banding tentang perbandingan sistem kepolisian dan program S2 di Jepang,” ungkap Nurul.
Sekedar informasi Program Kelas Zemi sudah memasuki angkatan ke-32. Sebelumnya mereka dalam program ini telah mengikuti seleksi dan wawancara. Kriteria pemilihan ada dari pihak JICA. “Kenapa Jepang karena Jepang memiliki tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap kepolisiannya, dengan tindak kriminal rendah, yang dibangun dari pemolisian masyarakat,” kata Nurul.
Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau populer dengan nama JICA (Japan International Cooperation Agency), adalah sebuah lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang. Lembaga ini berada di bawah kekuasan Departemen Luar Negeri dan didirikan pada Agustus 1974. Lembaga ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama internasional antara Jepang dengan negara-negara lain