KANALHUKUM.CO. Pengamat sosial politik Prof. Fachry Ali menyebut PKB harus menjaga momentum yang telah dicapai usai Pemilu 2024. Selain itu juga terus melakukan ekspansi, membangun kerja-kerja intelektual dengan kalangan akademisi kampus maupun intelektual independen lain.’
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan pengurus DPW PKB DKI Jakarta bersilaturahim dengan pengamat sosial politik Prof. Fachry Ali. Fachry berharap PKB yang telah mengambil terobosan politik pada tahun 2024, ini bisa mempertahankan momentum yang ada sekarang. Lebih lanjut Fachry Ali menilai, inilah untuk pertama PKB mendapatkan suara yang relatif harum di kalangan publik, terutama dari kalangan terdidik. “Kesan saya, inilah untuk pertama kalinya, PKB itu mendapatkan, suara yang relatif harum di kalangan publik. Utamanya di kalangan kaum intelektual, di kalangan kaum civil society dan seterusnya,” ungkpanya di Jakarta.
Selain itu Fachry menyarankan agar DPW PKB Jakarta, selain menjaga momentum yang telah dicapai usai Pemilu 2024. Kemudian juga terus melakukan ekspansi, membangun kerja-kerja intelektual dengan kalangan akademisi kampus maupun intelektual independen lain.
Baginya selain mempertahankan momentum dan suasana yang telah dicapai, melanjutkan terobosan baru dengan melakukan ekspansi. Kemudian juga terus membangun kerja sama intelektual dengan dunia kampus dan kalangan intelektual. “Sebab mereka kemudian, secara tidak langsung, yang akan menjadi juru bicara bagi partai, yang mereka anggap mempunyai harapan bagi perkembangan demokrasi. Kemudian bagi kemakmuran rakyat, dan bagi kemajuan bangsa,” ujarnya.
PKB Harus Pertahankan Momentum
Fachry Ali menyebut keberhasilan PKB sebagai langkah brilian Ketum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Menurutnya, capaian PKB saat ini tidak bisa dilepaskan dari simbiosis mutualisme kepemimpinan pusat dan daerah yang berjalan dengan baik, sehingga perencanaan dan tindakan politik yang diambil berjalan mulus.
“Seakan-akan terjadi sebuah simbiosis yang bagus sekali, yang menyebabkan kemudian, perencanaan maupun tindakan- tindakan politik yang diambil, itu berlangsung dengan mulus,”tuturnya.
Fachri Ali menilai Muhaimin Iskandar, sebagai cawapres di Pilpres 2024 sangat berhasil dan merupakan prestasi tersendiri bagi PKB, yang bukan merupakan partai penguasa. “Kita sudah melihat, bagaimana kinerja tokoh muda, Muhaimin Iskandar, yang berhasil menjadi Calon wlWakil Presiden, dengan suara pemilih sebesar 40 juta. Itu adalah sebuah prestasi luar bisa, karena PKB bukanlah partai yang berkuasa. Artinya 40 juta pendukung, itu adalah suara murni dari aspirasi rakyat,”jelasnya.
Terobosan PKB
Sementara itu, Sekwil DPW PKB Jakarta, H. Mohammad Fauzi mengatakan, PKB Jakarta terus menjalin silaturrahmi politik dengan beragam kalangan, tokoh masyarakat, ulama, akademisi, kaum intelektual, dan asosiasi dari berbagai kalangan.
Silaturrahmi dikemas dalam tema “Gerakan Terimakasih PKB kepada Warga Jakarta” ini jalankan sesuai arahan Ketum DPP PKB Abbul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin, selain sebagai ungkapan syukur atas raihan PKB di Pemilu 2024, juga untuk mendekatkan PKB kepada konstituennya.
“PKB ingin menjadi sahabat bagi semua kalangan,” ujar Fauzi, seusai bersilaturrahmi dengan pengamat sosial politik Fachry Ali, di kediamannya bilangan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (23/5/2024). Pada kesempatan tersebut, rombongan PKB Jakarta berdiskusi soal perkembangan DKI Jakarta yang sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara (IKN) serta dinamika Pilkada Jakarta 2024.
Sebagaimana diketahui, raihan suara PKB di Pemilu 2024 naik signifikan di berbagai wilayah, tak terkecuali di DKI Jakarta. Di Jakarta, PKB bisa mengantarkan dua kadernya duduk di kursi senayan, yaitu Ketua DPW PKB H. Hasbiallah Ilyas dan Menakertrans ida Fauziyah, padahal sebelumnya belum pernah.
Pada saat yang sama, kursi DPRD DKI Jakarta naik 100 persen, dari sebelumnya 5 kursi menjadi 10 kursi DPRD. Menurutnya, ini sesuatu perkembangan yang menarik. Sebab untuk pertama kalinya, PKB mendapat perhatian besar dari kalangan intelektual dan civil society lainnya.