kanalhukum.co. Dengan sandi Operasi Escobar Indonesia, tim satuan tugas khusus bentukan Badan Bareskrim Polri terus memburu gembong jaringan narkoba Fredy Pratama. Hasilnya ada 39 pelaku yang ditangkap.
Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada tim khusus yang dibentuk sejak Mei 2023 telah melakukan perburuan selama setahun. Hasilnya ada 884 tersangka.”Polri telah memburu jaringan Fredy Pratama ini sejak 2020 sampai 2023. Total ada 408 laporan polisi yang diungkap dengan jumlah tersangka sebanyak 884 orang. Sedangkan 39 tersangka yang ditangkap dalam operasi Escobar Indonesia dimulai dari periode Mei 2023,” kata Wahyu di Jakarta.
Anggota tim khusus operasi”Escobar Indonesia” adalah Direktorat Tindak Pidana Narkoba dari tingkat Bareskrim hingga polda jajaran yang wilayahnya terdapat jaringan Fredy Pratama. Adapun Polda yang terlibat adalah Polda Kalimantan Selatan, Kalimantang Tengah, Jawa Timur. Kemudian Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Polda Metro Jaya, Polda Lampung hingga PoldaBali. Tim Khusus Escobar Indonesia berjumlah 109 orang tersebut masih terus bergerak memburu keberadaan Fredy Pratama yang dikabarkan berada di luar Indonesia.
Dalam operasinya Bareskrim Polri bukan saja menjerat para tersangka dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba, tetapi juga menjerat para tersangka dengan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Hasilnya tim Penyidik menyita barang bukti kejahatan jaringan Fredy ini dengan nilai mencapai Rp10,5 triliun.
Jaringan Internasional Fredy Pratama
Pengungkapan jaringan narkoba internasional Fredy Pratama ini dilakukan lewat kerja sama penyidikan antara Polri dengan Kepolisian Kerajaan Thailand, Kepolisian Kerajaan Malaysia, dan didukung pula DEA Amerika Serikat. Menurut Kabareskrim, pengungkapan ini tidak berhenti sampai di sini karena pemburuan terhadap Fredy Pratama masih terus dilakukan oleh Polri dan mitra Polri.
“Apakah nanti ke depan masih ada pengungkapan lain, kita liat. Atau apakah ini akan ditambah lagi? Apakah sindikat hanya satu? Ya kami belum bisa pastikan, kami terus kejar, terus mengejar sindikat-sindikat lain yang sekiranya masih ada di Indonesia,” kata Wahyu.
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa menambahkan Fredy Pratama merupakan warga negara Indonesia asal Kalimantan Selatan yang mengendalikan narkoba dari Thailand ke Indonesia.
Fredy Pratama sudah ditetapkan sebagai buron sejak tahun 2014. Mukti juga membenarkan kabar bahwa Fredy Pratama melakukan operasi plastik untuk menghindar dari buruan polisi. “Ya ada kemungkinan dia mengubah wajahnya. Ya mau operasi plastik, kami tidak tahu, dia mengubah identitasnya,” kata Mukti.
Ia menyebut 39 orang yang telah ditangkap Tim Khusus Escobar Indonesia merupakan petinggi dari jaringan Fredy Pratama. Mereka memiliki peran seperti pasukan wilayah barat, wilayah timur untuk penyebaran sabu-sabu dan ekstasi, kemudian pembuatan dokumen palsu seperti KTP dan rekening, serta sebagai penjual hingga penampung dan pengendalian keuangan. “Jadi, 39 orang ini lengkap. Tinggal tangkap dedengkotnya aja, Fredy Pratama,” imbuhnya.