kanalhukum.co. Wakil Presiden KH Makruf Amin adalah penggemar sepak bola. Kiai yang dulu mendapat julukan “Striker Tebu Ireng” ini beberapa waktu lalu menerima Satgas Independen dan Satgas Anti-Mafia Bola. Wapres berharap adanya satgas ini dapat memberantas habis praktik mafia bola sampai ke akar-akarnya.
“Jadi, harus ditindak tegas sampai akar-akarnya. Jangan ada toleransi, baik itu pemain, pengurus, wasit, bahkan bandar-bandarnya harus dibersihkan. Jangan sampai mafia tidak habis-habis karena akan menghambat kemajuan dan prestasi sepak bola kita,” kata Wapres. Kiai Makruf juga mendukung tindakan tegas yang dilakukan satgas, baik dalam lingkup organisasi persepakbolaan nasional maupun hukum negara. “Insyaallah sepak bola kita ke depan bisa berprestasi dengan terlebih dulu dilakukan bersih-bersih,” kata KH Makruf Amin dalam keterangannya.
Menurutnya Satgas Antimafia Bola harus bekerja ekstra keras, karena mafia bola sudah mengakar. “Sekali lagi saya dukung dan lakukan tindakan tegas baik dalam lingkup football family maupun hukum negara. Insya Allah sepak bola kita ke depan bisa berprestasi dengan terlebih dulu dilakukan bersih-bersih,”lanjut Wapres.
Laporan Satgas Mafia Bola
Pada kesempatan itu, Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasinya atas keberadaan Satgas Anti-Mafia Bola. Ia menjelaskan bahwa sudah lama masyarakat menginginkan sepak bola nasional memiliki prestasi yang luar biasa.
“Dulu, kita dijuluki sebagai Brazil-nya Asia. Pada era Ramang, Andjas Asmara, Junaidi Abdillah, Iswadi Idris, Abdul Kadir, dan Risdianto. Kita bisa tahan Korea Selatan, bahkan menang. Sekarang prestasi Korea Selatan sudah mendunia, kita masih berkubang masalah. Karena ada masalah nonteknis yang dibiarkan, pengaturan skor, suap, dan perjudian,” kata Wapres.
Dalam pertemuan tersebut Satgas Independen diwakili Najwa Shihab, Ardan Pradana dan Akmal Marhali. Sedangkan Satgas Anti-Mafia Bola Polri dipimpin Kasatgas yang juga Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Polisi Asep Edi Suheri, didampingi Sakasatgas Brigjen Polisi Himawan Bayu Aji dan Divisi Siber Polri Kombes Polisi Rizki Agung Prakoso.
Pada kesempatan tersebut Wapres juga menerima laporan omzet sepak bola Indonesia yang mencapai Rp5 triliun, sehingga Wapres menyarankan adanya investigasi audit yang dilakukan oleh kedua satgas ini.