kanalhukum.co. Kepala Staf Angkatan Laut yang baru Laksamana Muhammad Ali menegaskan bahwa dirinya akan menegakkan kedaulatan dan hukum di wilayah perairan Indonesia. Selain itu juga akan meningkatkan upaya pencegahan penyeludupan dan kegiatan di laut.
Hal ini dikatakan Ali seusai pelantikan dirinya di sebagai KSAL yang bertempat di Istana Negara. Ia juga mengatakan akan akan melanjutkan dan menyelesaikan program-program yang telah dimulai pendahulunya yaitu Laksamana Yudo Margono. “Beliau sudah banyak mengembangkan atau membangun kekuatan Angkatan Laut dan ini saya teruskan kebijakan beliau,” kata Ali.
Ali mengakui ada potensi kerawanan di sektor kelautan, yakni cuaca buruk serta penyelundupan barang ilegal. “Bapak Presiden juga menekankan untuk mencegah atau menghentikan kegiatan penyelundupan maupun kegiatan ilegal di laut atau lewat laut lainnya,” ujarnya
Dilansir dari laman resmi Akademisi Angkatan Laut Ali adalah angkatan ke-35 Akademi Angkatan Laut (AAL) dan lulus tahun 1989. Adapun pendidikan militer yang pernah diikuti antara lain Dikpasiswa angkatan ke-2 (1990), Dikcawak Kasel (1990-1991), Kursus Ausbildung Waffengerat U Boote 206 (kapal selam U-206 di Jerman (1997), pendidikan Internasional PWO di Inggris (1998).
Tercatat pula pernah menempuh pendidikan di Submarine Warfaredi Inggris (1999), Diklapa II Koum angkatan ke-14 (2000), Sustekdikpa TNI AL (2001), Seskoal angkatan ke-40 (2003), Sus Danlanal TNI AL (2004), dan Lemhannas PPSA angkatan XXI (2017). Selain itu Ali juga pernah menjalani pendidikan umum S1 Ekonomi dan S2 Manajemen.
Ali juga memiliki sejumlah tanda jasa antara lain Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Jalasena Nararya, Satyalencana Kesetiaan XVI DAN XXIV tahun, Satyalencana Kesetiaan Dwidya Sistha dan Dwidya Sistha 1, Satyalencana Kebaktian Sosial, Satyalencana Wira Dharma, danSatyalencana Dharma.
Ada sejumlah jabatan penting pernah diemban Ali mulai dari Gubernur AAL, Asrena KSAL hingga Pangkogabwilhan I. Kemudian pernah bertugas di kapal perang dan pernah menjadi Komandan KRI Nanggala 402. Ia juga pernah menjadi Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332. ( Dari berbagai sumber)