kanalhukum.co. Aplikasi Montir Presisi diluncurkan oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. Aplikasi yang penggagasnya para difabel ini sangat bermanfaat bagi masyarakat atau para wisatawan yang ada di Yogyakarta.
“Tentunya, bisa membuat wisatawan maupun masyarakat Yogyakarta sendiri menjadi lebih tenang, karena 24 jam pelayanan montir secara daring akan datang,” kata Listyo Sigit di Yogyakarta, Sabtu. Menurutnya aplikasi tersebut menjadi istimewa karena yang menjalankan secara keseluruhan adalah mereka yang menyandang disabilitas.
Peluncuran aplikasi ini bersamaan dengan acara Semarak Bakti Bhayangkara Presisi 2023 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu. Acara tersebut merupakan acara yang diinisiasi Polda DIY dalam rangka melakukan upaya preventif operasi Nusantara Cooling System (NCS) menjelang Pemilu 2024.
Terdapat enam kegiatan yang diikuti oleh 1.615 peserta dan 53 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); yaitu, pelatihan dan penyaluran barista, pelatihan montir, lomba Senandung Nusantara, kompetisi BECC (Bhayangkara Entrepreneurship Concept Competition), program Jaga Warga dan Polisi RW, serta bazar UMKM.
Listyo Sigit mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai ruang bagi seluruh masyarakat, khususnya di Yogyakarta, untuk menyalurkan talenta mereka dalam berbagai bentuk. “Pertama, saya tentunya beri apresiasi kepada pak kapolda dan seluruh tim yang telah menyelenggarakan Semarak Bhayangkara Presisi, di mana ada kegiatan-kegiatan dalam rangka mendukung berbagai talenta yang dimiliki masyarakat Yogyakarta,” kata Listyo Sigit.
Selain aplikasi Montir Presisi, platform Edutrip juga diluncurkan dalam acara itu. Edutrip merupakan aplikasi yang dikembangkan dengan menggabungkan antara UMKM dengan kekhasan desa wisata serta sekolah-sekolah di Yogyakarta.
Montir Presisi Melibatkan Banyak Difabel
Sementara itu menurut Triyono latar belakang pembuatan Montir Presisi tersebut didasarkan atas pengalaman dirinya dan teman-teman difabel lain saat kesulitan mencari bengkel. Dengan adanya layanan ini diharapkan juga ikut dirasakan manfaatnya tidak hanya kelompok difabel.
Triyono mengatakan Montir Presisi melibatkan banyak kelompok difabel. Sebagian ada yang menjadi admin, lalu ada juga yang menjadi montir. “Jadi ada temen-temen yang mohon maaf tangannya satu tapi ahli, kita akan masukan. Atau kakinya problem satu tapi dia masih ahli dalam engineering,” ungkapnya.
Montir Presisi nantinya juga akan melayani layanan towing menggunakan motor roda tiga yang dimiliki kelompok difabel. Mereka mendesain motor sespan roda tiga mereka untuk dijadikan towing. Aplikasi tersebut dalam waktu dekat akan tersedia di Playstore. Triyono mengatakan proses pendaftaran ke Playstore baru dilakukan pekan lalu.