kanalhukum.co. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD optimis Satgas BLBI. Hal tersebut dikarenakan Satgas BLBI mampu bekerja efektif dan terbukti dalam pencapaian kinerjanya. Harapannya dalam 5 tahun satgas BLBI tersebut mampu menagih seluruh uang negara yang dipinjam obligor/debitur BLBI senilai Rp110,4 triliun.
“(Masa kerja Satgas BLBI) ini kalau diperpanjang lima tahun lagi, dapat semua (uang negara yang dipinjam obligor/debitur BLBI), karena menurut Pak Dirjen, kerja tim seperti ini efektif,” kata Mahfud MD saat menghadiri acara serah terima aset eks BLBI di Jakarta, Selasa. Ketua Dewan Pengarah Satgas BLBI ini merasa optimis karena berkaca dari pencapaian kerja satgas ini selama kurang lebih dua tahun.
Mahfud juga menyebut bahwa satgas BLBI ini akan berakhir 31 Desember 2023 mendatang. Hal tersebut Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2021 tentang Satgas BLBI. Namun Mahfud memberi sinyal masa tugas Satgas BLBI dapat diperpanjang. “Kalau pun diperpanjang, mungkin paling lama sampai Agustus (2024), karena September, Oktober, sudah proses penggantian pemerintah baru,” kata Mahfud MD.
Tahun ini merupakan tahun di mana masa tugas Satgas BLBI berakhir. “Di sisi lain sebenarnya masih ada potensi pengembalian hak negara dari obligor, debitur yang memiliki kemampuan membayar, dan bisnis usaha aktif, tetapi tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan termasuk melakukan tindakan untuk menyembunyikan atau memindahkan harta kekayaan yang dimilikinya. Kondisi ini tentunya membutuhkan penanganan yang komprehensif dan waktu penanganan yang lebih panjang,”ujar Mahfud.
Berhasil Menagih Hampir 30 Persen
Dalam masa kerjanya Satgas BLBI menyebut sejak Juni 2021 sampai dengan Mei 2023 berhasil menagih hampir 30 persen dari total uang negara yang dipinjam obligor/debitur BLBI, atau sekitar Rp30,66 triliun. “Sejak Satgas BLBI efektif beroperasi pada 2021 sampai sekarang, perolehan Satgas itu sudah mencapai Rp30.659.140.833.166 (Rp30,66 triliun),” kata Mahfud MD.
Rinciannya Rp1,1 triliun dalam bentuk uang (PNBP ke kas negara), penyitaan dan penyerahan barang jaminan lain dan penyerahan jaminan aset seluas 1.784,34 hektare yang estimasi nilainya Rp14,77 triliun, penguasaan fisik aset properti seluas 1.862,91 hektare yang estimasi nilainya setara Rp9,278 triliun.
Selain itu ada penyerahan aset kepada kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah seluas 278,6 hektare dengan estimasi nilai Rp3,07 triliun. Kemudian ada juga penyertaan modal negara (PMN) nontunai seluas 54 hektare dengan estimasi nilai Rp2,49 triliun.
Pencapaian Satgas BLBI menurut Mahfud sangat luar biasa. Sebab pada ala pembentukannya banyak pesimis. “Pencapaian Satgas BLBI sebagaimana tersebut di atas menurut saya luar biasa, karena ada yang pesimis 10 persen saja tidak mungkin. Kami sekarang sudah mendapat hampir 30 persen dengan sisa waktu masih 6 bulan ke depan,” ungkapnya.