kanalhukum.co. Hasil audit dana pensiun bermasalah diserahkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir kepada Jaksa Agung. Erick menyebut ada 48 dana pensiun BUMN yang diaudit, ada empat dana pensiun BUMN yang dilaporkan ke Kejagung.
Penyerahan ini merupakan bagian dari upaya bersih-bersih BUMN yang dilakukannya. Menteri BUMN menyebut awal pihaknya mengaudit empat dana pensiun BUMN. Dapen BUMN tersebut adalah Inhutani, PTPN, Angkasa Pura 1, dan RNI atau ID Food. “Dan jelas dari hasil audit dengan tujuan tertentu ada kerugian negara Rp300 miliar. Pihak BPKP dan kejaksaan belum membuka seluruhnya. Artinya angka ini bisa besar lagi,” ujar Erick.
Erick menggandeng Kejaksaan Agung serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk membantu Kementerian BUMN dalam rangka program bersih-bersih BUMN. Hasil audit tersebut diserahkan langsung kepada Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh.
“Ternyata dari 48 dana pensiun yang dikelola oleh BUMN itu 70 persen sakit atau 34 (dana pensiun) bisa dinyatakan tidak sehat,” katanya. Ia mengatakan bahwa dirinya dan Jaksa Agung serta Presiden mendukung BPKP dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) membongkar Jiwasraya dan Asabri. “Saya merasa khawatir dan tetap ada kecurigaan bahwa dana-dana pensiun yang dikelola BUMN mungkin ada indikasi yang sama,” kata Erick di Jakarta, Selasa.
Pengungkapan Hasil Audit Terus Belanjut
Sebelumnya Erick menyebut upaya penanganan masalah pada dana pensiun pegawai BUMN yang saat ini masih berlanjut merupakan bentuk dari perbaikan sistem. Seiring dengan peningkatan keuntungan yang diterima BUMN, pihaknya akan memperbaiki sistem dana pensiun untuk kesejahteraan pegawai BUMN. Proses perbaikan sistem dana pensiun tersebut, kata Erick, memerlukan tahapan proses sama halnya saat menangani Asabri dan Jiwasraya.
Dia menambahkan proses penanganan yang memakan waktu lama itu dilakukan agar permasalahan pada dana pensiun BUMN dapat dibedakan antara korupsi dan malaadministrasi. “Semua perlu waktu jangan sampai nanti yang korupsi tercampur yang missed-administrasi,” tambahnya.
erick percaya melalui hasil audit dana pensiun ini Kejaksaan Agung mempunyai komitmen seperti penuntasan kasus korupsi BUMN lainnya. “Pak Jaksa Agung punya komitmen seperti yang sebelum sebelumnya beliau tuntaskan tanpa pandang bulu. Pak Jaksa Agungdan seluruh kejaksaan akan menyikat seluruh oknum yang memang sangat merugikan para pensiunan, yang di mana hari tua mereka yang tadinya cerah menjadi sirna,” katanya.